
Lubang hitam atau Black Hole adalah sebuah pemusatan massa yang cukup  besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar.
 Gaya  gravitasi yang sangat besar ini 
mencegah apa pun lolos darinya  kecuali  melalui perilaku terowongan 
kuantum. Medan gravitasi begitu  kuat  sehingga 8kecepatan lepas di 
dekatnya mendekati kecepatan cahaya. 
 Misteri  lubang hitam yg bertebaran di 
jagad raya dapat dikatakan hampir  mirip  dengan konserp rentetan 
kejadian-kejadian aneh yg terjadi di  kawasan  Segitiga Bermuda.

 Tp berbeda dg kasus-kasus di Segitiga 
Bermuda yg  rata-rata menelan  kapal laut maupun pesawat terbang, black 
hole dapat  berukuran lbh besar  dari matahari dan mampu menarik dan 
menelan apa saja  yg berada di  dekat nya termasuk planet-planet.Bahkan 
partikel cahaya  pun tidak mampu  untuk meloloskan diri dari tarikan 
gravitasi black hole  yg super  dashyat.
 Istilah  “lubang hitam” telah tersebar 
luas, meskipun ia tidak menunjuk  ke  sebuah lubang dalam arti biasa, 
tetapi merupakan sebuah wilayah di   angkasa di mana semua tidak dapat 
kembali.
Proses Terbentuk nya Black Hole
 Teori lubang  hitam dikemukakan lebih 
dr 200 tahun yg lalu.Pada 1783 ,  ilmuwan John  Mitchell mencetuskan 
teori mengenai kemungkinan wujud nya  sebuah lubang  hitam setelah 
beliau meneliti dan mengkaji teori gravitas  Isaac Newton.
 Beliau berpendapat, jika objek yg 
dilemparkan tegak lurus ke atas, maka   ia akan terlepas dr pengaruh 
gravitasi Bumi setelah mencapai kecepatan   lebih dr 11 km/s, maka tentu
 ada planet atau bintang lain yg memiliki   gravitasi lebih besar 
daripada Bumi.
 Istilah “lubang hitam”  pertama kali 
digunakan oleh ahli fisika Amerika  Serikat, John Archibald  Wheeler 
pada 1968. Wheeler memberi nama  demikian karena lubang hitam  tidak 
dapat dilihat, karena cahaya turut  tertarik ke dalam nya sehingga  
kawasan di sekitar nya menjadi gelap.
 Menurut teori evolusi bintang,  lubang 
hitam berasal dr sejenis bintang  biru yang memiliki suhu  permukaan 
lebih dari 25.000 derajat Celcius.
 Ketika pembakaran  hidrogen di bintang 
biru yg memakan waktu kira-kira  19 juta tahun  selesai, ia akan menjadi
 bintang biru raksasa.
 Kemudian,bintang  itu menjadi dingin 
dan menjadi bintang merah raksasa.  Dalam fase  itulah,akibat tarikan 
gravitasi nya sendiri, bintang merah  raksasa  mengalami ledakan dahsyat
 atau sering disebut dengan Supernova  dan  menghasilkan 2 jenis bintang
 yaitu bintang Netron dan Black Hole.
Pertumbuhan Black Hole
 Massa dari lubang hitam  terus 
bertambah dengan cara menangkap semua  materi didekatnya. Semua  materi 
tidak bisa lari dari jeratan lubang  hitam jika melintas terlalu  dekat.
 Jadi obyek yang tidak bisa menjaga  jarak yang aman dari lubang  hitam 
akan tersedot. Berlainan dengan  reputasi yang disandangnya saat  ini 
yang menyatakan bahwa lubang hitam  dapat menyedot apa saja  
disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menyedot  material yang jaraknya 
 sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa  menarik materi yang lewat  
sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan  matahari kita menjadi lubang
  hitam dengan massa yang sama. Kegelapan  akan menyelimuti bumi  
dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang  hitam, tetapi bumi  
akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan  jarak dan kecepatan 
yang  sama dengan saat ini dan tidak tersedot masuk  kedalamnya. Bahaya 
akan  mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil  dari lubang hitam,
 dimana  hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi  berjarak 93 juta 
mil dari  matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah  massanya dengan 
cara  bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga  menjadi satu 
lubang  hitam yang lebih besar.
Fakta Mengenai Black Hole
Para   astronom meyakini bahwa sebagian 
besar (mungkin 90% atau lebih) materi   di alam semesta tidak dapat 
terdeteksi dengan teleskop besar  sekalipun.  Dan materi itulah yang 
dinamakan dark matter (materi gelap).  Mereka  tidak tampak, walaupun 
diyakini keberadaanya secara tidak  langsung.  Salah satu kelompok 
matarei gelap itu adalah black hole.  Black hole  diyakini ada di pusat 
galaksi. Black hole itu super amat  sangat  padatnya, hingga 
gravitasinya luar biasa besarnya.
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya.
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya.
Mengenai   bobotnya, Black Hole seberat 
bumi itu diameternya kurang dari satu   sentimeter saja. Dan Black Hole 
seberat matahari itu diamenternya hanya 3   km. Black hole bisa 
terbentuk dari inti bintang raksasa yang meledak   sebagai supernova. 
Bagian luarnya tampak hancur berhamburan ke luar,   tetapi intinya 
memadat ke dalam. Kepadatan black hole dapat diumpamakan   bila bola 
matahari yang berdiameter 1,4 juta km (109 kali diameter  bumi)  dan 
bermassa 2 milyar milyar milyar (dengan 27 angka nol) ton   dimampatkan 
hingga diameternya hanya 3 km.
Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dan memiliki diameter hanya 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi – galaksi lain, salah satunya memiliki berat jutaan kali dari massa matahari. Dan sebagian ilmuwan mengatakan bahwa dalam sistem tata surya kita di galaksi Bima Sakti juga terdapat Black Hole /Lubang Hitam.
Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dan memiliki diameter hanya 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi – galaksi lain, salah satunya memiliki berat jutaan kali dari massa matahari. Dan sebagian ilmuwan mengatakan bahwa dalam sistem tata surya kita di galaksi Bima Sakti juga terdapat Black Hole /Lubang Hitam.
Setelah   hampir selama 30 tahun 
berkeyakinan bahwa Lubang Hitam (black hole)   menelan dan menghancurkan
 segala sesuatu yang terperangkap di dalamnya,   fisikawan antariksa 
Stephen Hawking berubah pikiran. Hawking mengaku   telah salah 
meletakkan argumen kunci tentang perilaku lubang hitam itu.
Hukum – hukum fisika kuantum menyatakan, informasi – informasi itu tidak mungkin hilang sepenuhnya. Hawking dan teman – temannya berpendapat medan gravitasi ekstrem dari lubang hitam dapat menjadi pengecualian dari hukum – hukum itu. Radius sebuah Lubang Hitam (Rs) = 2MG/v2. Di mana M adalah massa Lubang Hitam, G adalah konstanta Gravitasi, dan v adalah kecepatan yang dibutuhkan suatu objek untuk menghindar dari gaya tarik gravitasi. Untuk kasus lubang hitam v adalah c atau kecepatan cahaya.
Dalam konferensi internasional tentang Relativitas Umum dan Gravitasi ke-17, Juli 2004, Hawking mengumumkan apa yang ia percayai keliru. Menurut dia, informasi yang ditelan lubang hitam mungkin bisa ditelusuri kembali dalam bentuk yang membingungkan. Ini memungkinkan penyatuan teori gravitasi dan mekanika kuantum.
Informasi – informasi yang ada dalam Lubang Hitam itu ternyata memungkinkan untuk melepaskan diri. Temuan barunya itu bahkan dapat membantu memecahkan paradoks informasi di lubang hitam yang selama ini menjadi teka – teki besar dalam fisika modern. “Saya telah memikirkan tentang permasalahan ini selama 30 tahun terakhir, dan saya kira kini saya telah memiliki jawabannya” kata Hawking.
Menurutnya, sebuah Lubang Litam hanya muncul untuk membentuk diri tetapi belakangan membuka diri dan melepaskan informasi tentang apa yang telah terjatuh ke dalamnya. Jadi kita dapat memastikan tentang masa lalu dan memprediksikan yang akan datang.
Paradoks dan Teori Lainnya.
Hukum – hukum fisika kuantum menyatakan, informasi – informasi itu tidak mungkin hilang sepenuhnya. Hawking dan teman – temannya berpendapat medan gravitasi ekstrem dari lubang hitam dapat menjadi pengecualian dari hukum – hukum itu. Radius sebuah Lubang Hitam (Rs) = 2MG/v2. Di mana M adalah massa Lubang Hitam, G adalah konstanta Gravitasi, dan v adalah kecepatan yang dibutuhkan suatu objek untuk menghindar dari gaya tarik gravitasi. Untuk kasus lubang hitam v adalah c atau kecepatan cahaya.
Dalam konferensi internasional tentang Relativitas Umum dan Gravitasi ke-17, Juli 2004, Hawking mengumumkan apa yang ia percayai keliru. Menurut dia, informasi yang ditelan lubang hitam mungkin bisa ditelusuri kembali dalam bentuk yang membingungkan. Ini memungkinkan penyatuan teori gravitasi dan mekanika kuantum.
Informasi – informasi yang ada dalam Lubang Hitam itu ternyata memungkinkan untuk melepaskan diri. Temuan barunya itu bahkan dapat membantu memecahkan paradoks informasi di lubang hitam yang selama ini menjadi teka – teki besar dalam fisika modern. “Saya telah memikirkan tentang permasalahan ini selama 30 tahun terakhir, dan saya kira kini saya telah memiliki jawabannya” kata Hawking.
Menurutnya, sebuah Lubang Litam hanya muncul untuk membentuk diri tetapi belakangan membuka diri dan melepaskan informasi tentang apa yang telah terjatuh ke dalamnya. Jadi kita dapat memastikan tentang masa lalu dan memprediksikan yang akan datang.
Paradoks dan Teori Lainnya.
Jika informasi benar – benar hilang dalam Lubang Hitam, maka ada beberapa prinsip mekanika kuantum yang dilanggar. Yang pertama adalah prinsip mikroreversibilitas. Sebagaimana pendapat para peneliti di The Center for Nuclear Studies GWU Washington DC, paradigma mekanika kuantum, setiap proses fisis dapat dibalik kejadiannya.
Maka informasi akhir bisa digunakan menelusuri informasi awal proses. Lubang hitam adalah sumber irreversibilitas di semesta karena salah satu pasangan partikel yang tercipta pada produksi pasangan berada di luar cakrawala peristiwa tidak mengandung bit informasi tentang apa yang terjadi di sisi dalam cakrawala peristiwa.
Prinsip mekanika kuantum selanjutnya yang dilanggar adalah unitarity. Propagasi informasi dari keadaan awal ke keadaan akhir secara matematis mengalami evolusi yang unitary. Artinya, fluks dijamin utuh. Menurut Preskill, profesor informasi kuantum di California Institute of Technology (Caltech), yang terjadi pada lubang hitam adalah keadaan awal informasi yang murni berevolusi menjadi keadaan yang bercampur. Keadaan ini melanggar prinsip unitarity.
Lebih parah lagi, prinsip kekekalan energi juga harus dilanggar. Dalam kekekalan energi hilangnya informasi dalam bentuk materi harus diiringi terciptanya energi sangat besar. Jika paradoks ini benar, alam semesta akan bersuhu sekitar 1.031 derajat hanya dalam beberapa detik, yang dalam kenyataan tidak terjadi.
(eramuslim, telegraph, wikipedia)
Cakram gas
Dengan sifatnya yang tidak bisa dilihat,
 pertanyaan kemudian  adalah  bagaimana mendeteksi adanya suatu lubang 
hitam? Kesempatan yang  paling  baik untuk mendeteksinya, diakui para 
ahli, adalah bila ia  merupakan  bintang ganda (dua bintang yang 
berevolusi dan saling  mengelilingi).  Lubang hitam akan menyedot semua 
materi dan gas-gas  hasil ledakan  termonuklir bintang di sekitarnya. 
Dari gesekan internal,  gas-gas yang  tersedot itu akan menjadi sangat 
panas (hingga 2 juta  derajat!) dan  memancarkan sinar-X. Dari sinar-X 
inilah para ahli  memulai langkah untuk  menjejak lubang hitam.
 Pada 12 Desember 1970, AS meluncurkan  
satelit astronomi kecil (Small  Astronomical Satellite SAS) pendeteksi  
sinar-X di kosmis bernama Uhuru  dari lepas pantai Kenya. Dari hasil  
pengamatannya didapatkan bahwa  sebuah bintang maha raksasa biru, yakni 
 HDE226868 yang terletak dalam  konstelasi Cygnus (8.000 tahun cahaya 
dari  bumi) mempunyai pasangan  bintang Cygnus X-1, yang tidak dapat 
dideteksi  secara langsung.
 Cygnus X-1 menampakkan orbitnya berupa 
gas-gas  hasil ledakan  termonuklir HDE226868 yang bergerak membentuk 
sebuah  cakram. Cygnus X-1  diperhitungkan berukuran lebih kecil dari 
Bumi, tapi  memiliki massa  enam kali lebih besar dari massa matahari. 
Bintang redup  ini telah  diyakini para ilmuwan sebagai lubang hitam. 
Selain Cygnus X-1,  Uhuru  juga mendapatkan sumber sinar-X kosmis, yakni
 Cygnus X-3 dalam   konstelasi Centaurus dan Lupus X-1 dalam konstelasi 
bintang Lupus. Dua   yang disebut terakhir belum dipastikan sebagai 
lubang hitam, termasuk   339 sumber sinar-X lainnya yang dideteksi 
selama 2,5 tahun masa operasi   Uhuru.
 Eksplorasi sumber sinar-X di kosmis 
masih dilanjutkan oleh  satelit HEAO  (High Energy Astronomical 
Observatory) atau Einstein  Observatory tahun  1978. Satelit ini 
menemukan bintang ganda yang lain  dalam konstelasi  Circinus, yakni 
Circinus X-1 serta V861 Scorpii dan  GX339-4 dalam  konstelasi bintang 
Scorpius.
 Tahun 1999, dengan  biaya 2,8 milyar 
dollar, AS masih meluncurkan  teleskop Chandra, guna  menyingkap misteri
 lubang hitam. The Chandra  X-ray Observatory sepanjang  45 kaki milik 
NASA ini telah berhasil  membuat ratusan gambar resolusi  tinggi dan 
menangkap adanya  lompatan-lompatan sinar-X dari pusat galaksi  Bima 
Sakti berjarak 24.000  tahun cahaya dari Bumi. Mencengangkan,  karena 
bila memang benar  demikian (lompatan sinar-X itu) menunjukkan  adanya 
sebuah lubang hitam  di jantung Bima Sakti, maka teori Albert  Einstein 
kembali benar. Ia  menyatakan, bahwa di jantung setiap galaksi  terdapat
 lubang hitam!
 “Dugaan semacam itu sungguh sangat 
dekat dengan kenyataan,” kata   Frederick Baganoff yang memimpin 
penelitian, September 2001, kepada   Reuters di Washington. Para ilmuwan
 pun mulai melebarkan pencarian   terhadap putaran gas di sekitar 
tepi-tepi jurang ketiadaan ini, layaknya   mencari pusaran air.
 Pencarian lubang hitam dan kebenaran  
teori-teori yang mendukungnya  memang masih terus dilakukan para ahli,  
seiring makin majunya teknologi  dan ilmu pengetahuan. Pertanyaan  
kemudian, bila lubang hitam  bertebaran di kosmis, apakah nanti pada 
saat  kiamat, monster ini pula  yang akan melenyapkan benda-benda jagat 
raya?  (ron)
 Bila ditelusuri istilah lubang hitam, 
sebenarnya belum lah  lama  populer. Dua kata ini pertama kali diangkat 
oleh fisikawan AS  bernama  John Archibald Wheeler pada tahun 1968. 
Wheeler memberi nama  demikian  karena singularitas ini tak bisa 
dilihat. Mengapa demikian?  Penyebabnya  tidak lain karena cahaya tak 
bisa lepas dari kungkungan  gravitasi  singularitas yang maha dahsyat 
ini. Daerah di sekitar  singularitas atau  lazimnya disebut sebagai 
Horizon Peristiwa (radiusnya  dihitung dengan  rumus jari-jari 
Schwarzschild R = 2GM/C2 dimana G = 6,67  x 10-11  Nm2kg-2, M = kg massa
 lubang hitam, C = cepat rambat cahaya)  menjadi  gelap. Itulah 
sebabnya, wilayah ini disebut sebagai lubang  hitam.
 Dengan tidak bisa lepasnya cahaya, 
serta merta sekilas kita  bisa  membayangkan sendiri kira-kira seberapa 
besar gaya gravitasi dari   lubang hitam. Untuk mulai menghitungnya, 
ingatlah bahwa cepat rambat   cahaya di alam mencapai 300 juta meter per
 detik. Masya Allah. Lalu,   apalah jadinya bila benar sebuah wahana 
buatan manusia tersedot ke dalam   lubang hitam? Dalam hitungan 
sepersejuta detik saja, tentunya dapat   dipastikan wahana tersebut 
sudah remuk menjadi bubur.
 Lebih dua  ratus tahun silam, atau 
tepatnya pada tahun 1783. pemikiran  akan adanya  monster kosmis 
bersifat melenyapkan benda lainnya ini  sebenarnya pernah  dilontarkan 
oleh seorang pendeta bernama John  Mitchell. Mitchell yang  kala itu 
mencermati teori gravitasi Isaac  Newton (1643-1727)  berpendapat, bila 
bumi punya suatu kecepatan lepas  dari Bumi 11 km per  detik (sebuah 
benda yang dilemparkan tegak lurus ke  atas baru akan  terlepas dari 
pengaruh gravitasi bumi setelah melewati  kecepatan ini),  tentu ada 
planet atau bintang lain yang punya gravitasi  lebih besar.  Mitchell 
malah memperkirakan di kosmis terdapat suatu  bintang dengan  massa 500 
kali matahari yang mampu mencegah lepasnya  cahaya dari  permukaannya 
sendiri.
Lalu, bagaimana  sebenarnya lubang hitam
 tercipta? Menurut teori  evolusi bintang (lahir,  berkembang, dan 
matinya bintang), buyut dari  lubang hitam adalah  sebuah bintang biru. 
Bintang biru merupakan julukan  bagi deret kelompok  bintang yang 
massanya lebih besar dari 1,4 kali  massa matahari.  Disebutkan para 
ahli fisika kosmis, ketika pembakaran  hidrogen di  bintang biru mulai 
usai (kira-kira memakan waktu 10 juta  tahun), ia  akan berkontraksi dan
 memuai menjadi bintang maha raksasa  biru.  Selanjutnya, ia akan 
mendingin menjadi bintang maha raksasa merah.   Dalam fase inilah, 
akibat tarikan gravitasinya sendiri, bintang maha   raksasa merah 
mengalami keruntuhan gravitasi menghasilkan ledakan   dahsyat atau biasa
 disebut sebagai Supernova.
 Supernova ditandai  dengan peningkatan 
kecerahan cahaya hingga miliaran  kali cahaya bintang  biasa kemudian 
melahirkan dua kelas bintang, yakni  bintang netron dan  lubang hitam. 
Bintang netron (disebut juga Pulsar  atau bintang denyut)  terjadi bila 
massa bintang runtuh lebih besar dari  1,4 kali, tapi lebih  kecil dari 
tiga kali massa matahari. Sementara  lubang hitam mempunyai  massa 
bintang runtuh lebih dari tiga kali massa  matahari. Materi  pembentuk 
lubang hitam kemudian mengalami pengerutan  yang tidak dapat  mencegah 
apapun darinya. Bintang menjadi sangat mampat  sampai menjadi  suatu 
titik massa yang kerapatannya tidak terhingga,  yang disebut  
singularitas tadi.
 Di dalam kaidah fisika, besaran gaya 
gravitasi  berbanding terbalik  dengan kuadrat jarak atau dirumuskan F ยต
 1/r2. Dari  formula inilah kita  bisa memahami mengapa lubang hitam 
mempunyai gaya  gravitasi yang maha  dahsyat. Dengan nilai r yang makin 
kecil atau  mendekati nol, gaya  gravitasi akan menjadi tak hingga 
besarnya.
 Para  ilmuwan menghitung, seandainya 
benda bermassa seperti bumi kita  ini  akan menjadi lubang hitam, agar 
gravitasinya mampu mencegah cahaya   keluar, maka benda itu harus 
dimampatkan menjadi bola berjari-jari 1  cm!
Fakta Lainya  mengenai BlackHole
 Cahaya melengkung begitu dalam di dekat
 lubang hitam sehingga apabila   Anda berada dekatnya dan berdiri 
membelakangi, Anda akan dapat melihat   berbagai bayangan dari setiap 
bintang di jagat raya, dan dapat melihat   bagian belakang dari kepala 
Anda sendiri.
 Di bagian dalam sebuah  lubang hitam, 
ketentuan-ketentuan soal jarak dan  waktu berlaku  kebalikan: seperti 
halnya saat ini Anda tidak dapat  menghindar dari  perjalanan menuju 
masa depan, di dalam lubang hitam  Anda tidak dapat  mengelak dari 
singularitas sentral.
 Apabila Anda berdiri pada  sebuah jarak
 aman dari lubang hitam dan  melihat seorang teman terjatuh  ke 
dalamnya, dia akan terlihat bergerak  melamban dan hampir berhenti  
ketika sampai di tepian event horizon.  Bayangan teman itu akan memudar 
 dengan sangat cepat. Sayangnya, dari  sudut pandangnya sendiri dia akan
  melintasi event horizon dengan aman,  dan akan bertemu dengan ajalnya 
di  singularitas.
 Lubang-lubang hitam adalah objek-objek 
yang paling  sederhana di jagat  raya. Anda dapat menggambarkannya 
secara utuh dengan  hanya mengetahui  massa, olakan, dan muatan 
listriknya. Sebaliknya, untuk  melukiskan  secara utuh sebutir debu 
saja, Anda harus menjelaskan posisi  dan  kondisi seluruh atomnya
Seperti yang ditemukan Hawking, lubang-lubang hitam dapat menguap, tetapi dengan sangat lambat. Bahkan untuk seukuran massa sebuah gunung akan bertahan selama sepuluh miliar tahun, dan untuk massa yang sama dengan matahari proses penguapan akan selesai setelah 10^ 67 tahun.
 Lubang  hitam tidak meradiasikan 
cahaya, dan sebuah objek yang terjatuh  ke  dalamnya tidak akan mampu 
lagi memancarkan cahayanya. Semua itu   menjadikan upaya mendeteksi 
lubang hitam akan sangat menantang. Hanya   ketika sebuah lubang hitam 
berada dalam wujudnya yang kembar dan efek   gravitasi menyebabkan 
pasangannya itu menghasilkan gas, kita dapat   mendeteksi sinar-X. Sinar
 yang berasal dari piringan-piringan di sekitar   lubang hitam terlihat 
sangat mirip dengan sinar yang berasal dari   piringan-piringan di 
sekitar bintang-bintang neutron.
 Anda dapat  pula menduga keberadaan 
sebuah lubang hitam di pusat  sejumlah galaksi  apabila bintang-bintang 
bergerak sangat cepat di  sekitar sejumlah objek  yang tidak terlihat.
 Pernah adanya pendapat dari Prof.JownKin.H.Steel :
Bahwa “Suatu hari nanti Bumi Beserta WAKTU-WAKTU-nya akan terserap habis oleh Monster Gravity ini"
  
sumber: http://ms-cyber-matrix.blogspot.com/2011/10/penjelasan-dan-fakta-tentang-black-hole.html 


 

 


Tidak ada komentar:
Posting Komentar