Sejarah

GP 500, 
kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara 
dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 
kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 
500 cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu 
bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan 
akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama 
kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin 
khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990 cc, dan berubah menjadi 
800 cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih 
jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas 
berat tertentu. Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, 
kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada
 lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125 cc dan 250
 cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.
Balap untuk 
kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15 negara yang
 berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa digelar 
setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum’at digelar latihan 
bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu dilaksanakan 
latihan resmi kedua dan QTT, di mana para pembalap berusaha membuat 
catatan waktu terbaik untuk menentukan posisi start mereka. Balapan 
sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri yang digelar hari 
Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid (baris posisi start) terdiri dari
 3 pembalap perbaris dan biasanya setiap seri balap diikuti oleh sekitar
 20 pembalap. Balapan dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap 
berlomba sepanjang jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk
 mengganti ban atau mengisi bahan bakar. Balapan akan diulang jika 
terjadi kecelakaan fatal di awal balapan. Susunan grid tidak berubah 
sesuai hasil kualifikasi. Pembalap boleh masuk pit jika hanya untuk 
mengganti motor karena hujan saat balapan.
Perubahan regulasi terbaru
- Pada tahun 2002, kelas 500 cc digantikan menjadi MotoGP, kapasitas motor yaitu 990 cc.
 
- Pada tahun 2005, sebuah peraturan baru untuk MotoGP telah diberlakukan yaitu flag-to-flag. Sebelumnya, jika sebuah balapan dimulai dengan start dalam kondisi sirkuit kering dan hujan turun, pembalap terdepan dapat mengangkat tangan untuk menghentikan lomba, demikian juga dengan para ofisial mengibarkan bendera merah untuk menghentikan balapan, kemudian balapan dimulai lagi dengan menggunakan ban basah. Sekarang jika hujan turun saat balapan tidak ada lagi bendera merah, para pembalap langsung menuju pit untuk mengganti ban sesuai kebijakan tim.
 
- Pada tahun 2007, kelas MotoGP diturunkan kapasitas mesinnya, menjadi 800 cc.
 
- Pada tahun 2010, kelas MotoGP diberlakukan pembatasan mesin 6 mesin untuk 1 musim.
 
- Pada tahun 2010, kelas 250 cc digantikan oleh kelas Moto2 dengan mesin Honda CBR600RR, sasis prototipe.
 
- Pada tahun 2012, kelas MotoGP dinaikkan kapasitas mesinnya, menjadi 1.000 cc.
 
- Pada tahun 2012, kelas MotoGP diberlakukan regulasi CRT (Claiming Rule Team) yang memperbolehkan Tim (Kecuali Team Pabrikan) memakai mesin motor massal 1.000 cc disasis prototipe.
 
- Pada tahun 2012, kelas 125 cc digantikan oleh kelas Moto3 dengan mesin 250 cc.
 
- Pada tahun 2013, Diterapkan sistem kualifikasi Knockout
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar