Stagnan dan seolah kehilangan semangat untuk berkembang ke arah yang lebih jauh, kesan inilah yang mungkin bisa ditangkap dari perkembangan industri game action selama beberapa tahun terakhir ini. Sebagian besar game yang hadir dengan genre ini selalu berkutat pada gaya permainan yang hanya meminta Anda membunuh sebanyak mungkin musuh dan bergerak menuju ke area selanjutnya. Namun seiring dengak perkembangan teknologi, apalagi didukung dengan ketersediaan koneksi internet yang terjangkau dan reliable di saat yang sama, genre action menemukan bentuk yang baru – sebuah game yang memang didesain untuk menjadikan multiplayer sebagai basis pesona paling utama. Berangkat dari ideologi inilah, Titanfall tercipta.
Anda yang sudah sempat membaca preview atau review beta kami tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran akan apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Titanfall ini. Fakta bahwa ia dilahirkan oleh tangan dingin sama yang melahirkan Call of Duty: Modern Warfare memang menyisakan dilema tersendiri. Respawn Entertainment yang berisikan veteran dari Infinity Ward mendorong banyak gamer berspekulasi, bahwa Titanfall “hanyalah” sebuah game Call of Duty dengan ekstra mecha di dalamnya. Tanpa inovasi, hanya berbeda skin. Walaupun impresi pertama dari versi beta menghapuskan citra tersebut, namun ajang pembuktian sebenarnya tentu tertuju pada versi full retail yang akhirnya dirilis ke pasaran beberapa waktu yang lalu.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Titanfall ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai Inovasi Multiplayer yang Luar Biasa?
Campaign Berbasis Multiplayer
Seperti yang sudah dikonfirmasikan Respawn sejak pertama kali mengenalkan Titanfall ke pasaran, game ini memang didesain sebagai game yang hanya memuat mode multiplayer saja, yang berarti – harus dimainkan secara online. Tidak ada mode single player layaknya sebagian besar game FPS mainstream yang ada. Walaupun demikian, ini tidak berarti Titanfall sama sekali tidak memiliki basis cerita yang menjadi alasan dari konflik dan perang besar yang secara konsisten harus Anda kobarkan. Ia ternyata memuat sebuah mode campaign yang uniknya lagi, juga berbasis multiplayer.Di mode campaign, Anda akan berkesempatan untuk menjalani sebuah cerita dari salah satu kubu – IMC atau The Militia yang secara terus-menerus terlibat konflik, bahkan menyulut perang terbuka. Layaknya sebuah mode campaign di game FPS biasanya, mode campaign Titanfall juga hadir dengan scripted event, bahkan dramatisasi untuk meninggalkan kesan single player yang lebih kentara. Cerita utama dari game ini akan disampaikan tidak hanya lewat cut-scene yang bergerak dari satu chapter ke chapter lainnya, tetapi juga interaksi antara para karakter NPC yang bernaung di dalamnya. Lewat semua event inilah, Anda akan memahami Titanfall lebih dalam.
Namun alih-alih memainkannya sendiri, mode Campaign Titanfall tetap ditawarkan sebagai sebuah mode multiplayer. Sebuah mode single player dengan cita rasa multiplayer? Terlepas dari betapa absurdnya konsep ini terdengar, Respawn berhasil mengeksekusi hal ini dengan sangat baik. Anda tetap akan berhadapan dengan player lainnya sebagai musuh utama yang harus Anda takuti di kubu berlawanan. Seperti halnya juga mode multiplayer yang ia tawarkan, setiap chapter cerita ini akan memuat objektif misi yang berbeda-beda, yang sebagian besar merupakan mode paling populer Titanfall seperti Attrition dan Hardpoint. Tidak ada tuntutan apakah Anda harus menang atau kalah di setiap chapter yang ada, Anda hanya harus menyelesaikan medan pertempuran untuk dianggap sukses dan berhak melanjutkan mode campaign ini hingga akhir. Berhasil menyelesaikan mode ini dari kacamata IMC dan Militia? Anda akan mendapatkan ekstra chassis berharga untuk Titan Anda.
Eksekusi yang memadukan dua konsep bertolak belakang ini memang tampil sangat menjanjikan di Titanfall, setidaknya menjadikannya mode yang sama bisa dinikmatinya dengan mode multiplayer classic yang ada. Integrasi cerita, dramatisasi, dan peran karakter NPC yang lebih penting berjalan sangat mulus dan masuk ke dalam setiap chapter yang ada tanpa jeda yang bisa Anda perhatikan. Seolah Anda dilemparkan ke dalam medan pertempuran yang sama epiknya, namun kali ini dengan ekstra cerita yang bisa Anda ikuti. Beberapa masalah teknis memang masih cukup dirasakan, terutama dari kesulitan untuk melanjutkan cerita jika Anda harus berhenti di tengah jalan. Respawn seolah kesulitan menyediakan player lain yang harus menempuh nasib serupa dari kedua kubu. Akibatnya? Anda lebih sering telempar ke dua atau tiga misi sebelum Anda berhenti, dan mengulang semuanya kembali dari awal.
Pengalaman yang Tidak Banyak Berbeda dari Masa Beta!
Hype yang terbayarkan, ini mungkin menjadi kesan pertama sebagian besar gamer PC dan Xbox One yang sempat mencicipi masa beta Titanfall yang sempat dibuka beberapa bulan yang lalu. Mengutip dari kesimpulan kami yang memuji kemampuan Respawn untuk menyediakan pengalaman yang sangat berimbang terlepas dari kehadiran pasukan infanteri dan Mecha yang berbeda secara ukuran, Titanfall juga mengusung level yang tidak hanya luas secara horizontal, tetapi juga vertikal. Permainan yang cepat dengan sistem parkour juga memberikan identitas yang unik.
“Luar biasa dan dengan pemenuhan kualitas yang
melebihi ekspektasi, ini mungkin kalimat yang paling tepat untuk
menyimpulkan pengalaman bermain Titanfall beta kami. Untuk sebuah proyek
yang bahkan belum dirilis penuh, game multiplayer yang satu ini
berjalan cukup sempurna. Tidak ada bug yang mengganggu, dan Anda tidak
akan berhadapan dengan masalah koneksi yang fatal, terlepas dari
ramainya user yang mungkin bergabung dalam fase ini. Sementara di sisi
gameplay, Titanfall memperlihatkan identitas yang kuat, membuatnya lebih
dari sekedar “klon” yang mengkombinasikan Call of Duty dan Hawken.
Kesempatan melakukan parkour, map yang memungkinkan Anda terus bergerak
secara dinamis, Titan yang tidak imbalance, dan sentuhan “single player”
yang unik membuat Titanfall begitu manis. Adrenalin Anda akan mendorong
Anda bergerak dari satu pertempuran ke pertempuran lainnya, tak ubahnya
adiksi. Waktu permainan yang terhitung singkat namun tetap bisa
dinikmati juga menjadi poin lain yang pantas untuk dicatat.
Apa yang bisa disimpulkan oleh versi beta ini? Kami
atau Anda yang sudah menjajalnya pasti akan jatuh pada satu kesimpulan
yang sama: Anda harus memainkan full version game ini! Dengan rilis
Maret 2014 yang memang tinggal menghitung minggu, Titanfall menyediakan
segudang alasan yang membuatnya memang pantas untuk ditawarkan di range
harga saat ini. Permainan multiplayer yang menyenangkan, epik, adiktif,
dan unik akan terus menarik Anda, duduk diam di depan komputer, hingga
berjam-jam, dan melupakan begitu banyak hal yang lebih penting.”
Lantas, dengan versi retail yang akhirnya dirilis ke pasaran, konten ekstra seperti apa yang ditawarkan oleh Titanfall ini?
Secara garis besar, hampir tidak ada yang berbeda antara sensasi gameplay Titanfall versi beta dengan retail yang kini sudah tersedia di pasaran. Anda masih akan menemukan pertempuran yang sama cepat, sama seimbang, dan sama epiknya. Namun tentu saja, ekstra beberapa konten ditawarkan untuk memenuhi gap harga USD 50 ini, apalagi mengingat fakta bahwa ia adalah sebuah game multiplayer yang seharusnya didesain untuk bertahan untuk waktu yang sangat lama. Seperti yang sempat kami bahas sebelumnya, mode campaign hanyalah salah satu di antaranya.
Salah satu yang ditambahkan adalah jenis senjata, perlengkapan, dan beragam perk yang tentu saja kini hadir dalam variasi yang lebih masif, apalagi mengingat level cap yang kini tentu meningkat dibandingkan dengan versi beta beberapa waktu yang lalu. Sistem yang sama tetap dipertahankan, semakin tinggi level Anda, semakin banyak pula senjata yang bisa Anda buka dan gunakan. Namun point tertinggi tentu saja terletak pada opsi kustomisasi yang kini jauh lebih bisa memfasilitasi gaya bermain Anda, terlepas dari kelas utama yang dipisahkan bergantung pada senjata utama yang bisa digunakan – Rifleman, CQB, dan Assassin. Rangkaian senjata dan perk yang lebih efektif kini bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Namun pesona utama tentu saja ada pada varian Titan yang bisa Anda gunakan. Setelah harus berkutat dengan core “Atlas” yang seimbang selama masa beta, Anda akhirnya berkesempatan untuk menggunakan ekstra dua chassis yang bisa dibuka setelah Anda menyelesaikan mode campaign dari dua sudut pandang kubu yang ada. Anda akan bisa menggunakan Stryder – core Titan yang mengorbankan armor dan kemampuannya bertahan dari segala serangan untuk tampil gemilang di sisi kecepatan gerak dan manuver. Sementara chassis lain – Ogre, bersifat sebaliknya. Ogre memiliki armor dan daya tahan yang jauh lebih kuat, namun tidak akan bisa bermanuver cepat untuk menghindari serangan yang ada. Terlepas dari inti chassis yang digunakan, kustomisasi yang ditawarkan di antara ketiganya tetap sama, termasuk senjata dan serangan spesial yang bisa Anda gunakan.
Selain kustomisasi yang jauh lebih terbuka, kehadiran versi full retail Titanfall tentu saja menghadirkan jauh lebih banyak map untuk bisa Anda jelajahi. Namun terlepas dari varian desain yang ditawarkan, hampir semua map ini menawarkan cita rasa yang sama – level yang tidak hanya tampil luas secara horizontal, tetapi juga vertikal. Anda akan selalu punya kesempatan untuk melakukan gerakan gerakan parkour yang tidak hanya memfasilitasi kecepatan gerak Anda, tetapi juga mobilitas Anda ke atas. Walaupun demikian, ada dua elemen baru yang disuntikkan Respawn di dalamnya: Zipline dan Turret. Zipline dalam bentuk tali yang membentang dari satu bangunan ke bangunan lainnya akan membantu Anda bergerak lebih efektif, sementara turret yang sudah Anda retas akan menjadi salah satu “pendukung” aksi Anda, terutama ketika Anda berusaha untuk menghancurkan Titan dari kubu lawan.
Sayangnya, Interaksi Lingkungan yang Terbatas
Tidak bisa menghancurkan gedung layaknnya Battlefield 4? Ini justru menjadi pilihan yang justru menurut kami merupakan keputusan terbaik yang bisa dipilih oleh Respawn Entertainment. Dengan meniadakan efek lingkungan yang hancur, Titanfall memastikan gameplay yang tetap berimbang, terutama ketika Anda tengah berperang tanpa Titan. Beragam bangunan yang bisa Anda masuki akan menjadi semacam benteng pertahanan paling efektif, sekaligus counter terbaik ketika Anda ingin menghancurkan Titan yang lain. Minimnya objek yang bisa dihancurkan benar-benar menjadi ekstra fitur yang pantas untuk disyukuri dari Titanfall. Lantas, mengapa kami menyayangkan interaksi lingkungan yang terbatas?Bukan masalah objek tidak bisa dihancurkan yang kami permasalahkan, tetapi fakta bahwa ada beberapa potensi yang sebenarnya bisa dimanfaatkan dari desain map yang ada, namun terlewatkan begitu saja oleh Respawn. Padahal, jika mereka memberikan sedikit saja elemen interaktivitas di sana, Titanfall akan tampil jauh lebih memesona. Benar sekali, kita tengah membicarakan monster-monster raksasa yang bisa Anda temui di beberapa map yang ada. Sebagai contoh? Ketika Anda bertempur di satu map bernama Boneyard. Planet asing dengan ekosistem luar biasa ini akan mengejutkan dan menarik hati Anda sejak pertama kali Anda diterjunkan. Berisikan monster terbang raksasa yang tampil tak ubahnya naga dan tulang belulang monster yang bahkan jauh lebih besar, mengisyaratkan bahwa Anda akan terlibat dalam perang yang epik. Namun sayangnya, semua ini tampil sekedar sebagai sebuah kosmetik.
Dengan kehadiran monster-monster seperti ini, tentu menjadi sesuatu yang sangat diantisipasi, bahwa Anda bisa membangun level interaktif tersendiri dengan mereka, dan akan jauh lebih baik – jika hal tersebut berpengaruh langsung pada jalannya pertempuran. Namun semua harapan tersebut, jatuh dan gugur begitu saja. Berusaha menembak naga atau bahkan monster lebih masif yang berjalan di latar belakang, Anda hanya akan melihat sekedar efek peluru Anda begitu saja, tanpa memicu reaksi apapun. Mimpi untuk membuat binatang-binatang ini marah dan menyerang Anda atau menghasilkan efek tersendiri di pertarungan tidak akan terjadi. Mengendarai Titan memang membuat Anda bisa membunuh para naga ini, namun untuk sekedar poin, tanpa efek signifikan apapun. Untuk urusan yang satu ini, jujur, kami cukup kecewa.
Acungan Jempol untuk Kesiapan Respawn
Selain gameplay yang menarik, adiktif, dan unik dibandingkan dengan game-game FPS mainsteam yang lain, Titanfall juga pantas untuk dipuji karena satu hal – kesiapan developer mereka, Respawn Entertainment dan tentu saja – EA. Untuk nama yang terakhir ini, EA memang terlihat sebagai “lubang hitam” masalah ketika membicarakan game-game yang memang membutuhkan koneksi internet secara konsisten. SimCity dan Battlefield 4 menjadi bukti yang paling valid untuk hal tersebut. Game-game yang sangat diantisipasi ini sempat mengalami masalah yang berat, bahkan membuat game-game ini tidak bisa dimainkan dalam kurun waktu tertentu.Berangkat dari kacamata inilah, kami sempat merasa cemas untuk membeli Titanfall sejak hari pertama rilis resmi, apalagi mengingat bahwa antisipasi terhadap game ini begitu masif bahkan sejak awal pengumumannya di tahun 2013. Namun dengan sedikit keberanian dan rasa nekat, kami akhirnya menjajal game ini sejak hari pertama rilis, dan cukup terkejut dengan kesiapan dari EA dan Respawn sendiri. Sejak awal rilisnya, terlepas dari jutaan gamer yang sudah bergabung, Titanfall boleh terbilang bebas dari masalah teknis. Game ini sudah siap dimainkan sejak awal Anda membelinya, tanpa harus bertemu dengan bug atau glitch yang mengacaukan pengalaman bermain Anda. Menariknya lagi, kami bahkan tidak pernah berhadapan dengan masalah koneksi yang terlalu sibuk atau server penuh, sehingga Titanfall selalu siap untuk dinikmati kapanpun Anda inginkan. Masalah cheater? Terlepas dari berita yang sempat mengemuka di dunia maya, kami tidak pernah berhadapan dengan kasus ini sama sekali selama dua minggu permainan kami. Untuk kelancaran pengalaman bermain sampai review ini ditulis, Respawn pantas untuk mendapatkan acungan jempol.
Kesimpulan
Dengan semua pengalaman gameplay yang ia tawarkan, tidak berlebihan rasanya untuk menjadikan Titanfall sebagai game multiplayer terbaik yang bisa Anda temukan di pasaran saat ini. Tidak hanya sekedar menjual mecha sebagai identitas unik, tetapi pesonanya juga lahir dari kesimbangan gameplay yang luar biasa. Fakta bahwa Anda juga bisa menguasai pertempuran baik sebagai infanteri atau Titan atau memaksimalkan keduanya secara simultan membuat Titanfall tampil begitu luar biasa. Desain map yang memperlihatkan kesan futuristik yang kentara juga memperkuat pesona ini, sekaligus dengan fitur kustomisasi yang terbuka lebar. Satu hal yang tidak bisa dilupakan, fakta bahwa Respawn juga membuktikan bahwa sisi teknis mereka siap untuk memfasilitasi hype yang sudah terbangun masif sejak tahun 2013 yang lalu.Walaupun demikian, ada beberapa catatan kelemahan yang pantas untuk dicatat dari game yang satu ini. Sempat membahas keterbatasan efek interaksi pada lingkungan, ada beberapa kekurangan lainnya yang masih terasa kentara bahkan sejak masa beta yang dibuka beberapa waktu yang lalu. Fakta bahwa AI para Grunt dan Spectre yang masih saja bodoh dan ditawarkan tak ubahnya sekedar target bunuh saja menjadi catatan tersendiri. Tidak hanya itu saja, Respawn juga perlu membenahi sistem balancing antara kedua tim agar bisa memastikan permainan yang lebih berimbang. Menjadi pemandangan yang terlalu sering terjadi ketika dua tim yang bertemu ternyata beranggotakan tim dengan disparitas level yang cukup signifikan. Hal ini tentu saja berpengaruh pada jalannya pertarungan, mengingat tingginya level berarti ketersediaan senjata yang lebih lengkap dan tentu saja – penguasaan map.
Terlepas dari semua kekurangan tersebut, Titanfall hadir dengan semua fitur gameplay yang bahkan melebihi ekspektasi yang sempat kami lemparkan untuknya. Kecepatan permainan dan balancing yang ada membuatnya tampil sebagai salah satu game multiplayer yang paling bisa dinikmati di pasaran saat ini, sekaligus unik dan epik di saat yang sama. Sebuah game yang pantas untuk menyedot tabungan Anda, pastinya! Titanfall is a must play!
Kelebihan
- Gameplay yang balance
- Desain level yang memanjakan mata
- Server yang jarang bermasalah
- Fitur kustomisasi yang cukup memfasilitasi ragam gaya bermain
- Pace permainan yang berjalan cepat
- Campaign mode yang terintegrasi baik
Kekurangan
- AI Grunt dan Spectre yang tetap terlihat bodoh
- Matchmaking yang seringkali tidak seimbang
- Absennya interaksi dengan lingkungan
Tidak cocok untuk gamer: yang memiliki koneksi internet lambat, lebih senang dengan game multiplayer simulasi sekelas Arma
sumber: http://jagatplay.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar